Jawaban gue : ada baiknya bagaimana jika memulai mendaki dari gunung yg cocok untuk pemula.. Bukan maksud menggampangkan gunungnya tapi lebih melihat jalur pendakian yg kira-kira bisa untuk temen-temen coba sebagai awal mendaki gunung.
Biarkan tubuh beradaptasi dulu dengan gunung yg gak terlalu tinggi & dengan medan yg landai.. Contoh, gunung Papandayan ini cocok untuk awal mula mendaki gunung, rasakan dulu nikmat dinginnya udara gunung, apakah tubuh bisa beradaptasi? Incase kalo ada emergency pun gunung papandayan ini masih bisa ditempuh dengan waktu 2 jam untuk kembali ke Basecamp.
Pemandangannya juga gak kalah dgn gunung lain kok.. Ciamik Syantiek dan mempesona eeeaaa.. .
Dari situ, jika tubuh, kaki sudah bisa beradaptasi dengan gunung, baru bisa beranjak ke level gunung yg lebih tinggi.. Inget naik gunung juga butuh belajar dan bekal ilmu yg cukup jangan hanya karna ikut-ikutan orang ajah
Tapi “banyak kok yg pemula langsung naik Semeru atau Rinjani, baik-baik ajah” betul, tapi banyak juga yg memaki jalurnya dan tak tahan dengan dingin gunungnya
tapi buat gue, bukankah mendaki gunung itu sebuah proses? Dan proses yg benar adalah memulai dari titik nol hal kecil lalu naik ke level selanjutnya? 🙂 jika yakin dengan kemampuan dan ilmu yg cukup silahkan saja.. Yg penting harus tau limit tubuh dan bijak dalam berpetualang..
Dan pengalaman pertama gue naik gunung di 1995 adalah gunung Gede, itupun hanya sampai di Air Terjun saja
Lalu gue mencoba camping-camping di kaki gunung, kemudian ikut pendidikan dasar pencinta alam di Gunung Salak. Dari situ setelah dapat bekal ilmu baru memulai pendakian ke gunung yg lebih tinggi..
Bahkan sampai sekarangpun gue masih menganggap diri gue pemula yg masih harus belajar banyak soal pendakian.. Karna saat memulai mendaki di gunung manapun, kita akan memulainya dari titik nol
Okay, jadi gunung apa yg kalian datangi pertama kali? Ceritain ya..
Selamat Hari Senin! Have a great day!