Di depan foto adik gue ini adalah bunga edelweiss, tetep keren kok di foto tanpa harus dipetik
Yuukk kita ngobrol soal Bunga Edelweiss
Saat itu gue ketemu dengan Segerombolan anak keren jaman sekarang.. .
Gue : Loh Kok Edelweiss nya dipetik sih?
XxX : Cuma buat foto doang kok.. Sambil menyon menyon muncung nya
Gue : Kan bisa foto tanpa harus dipetik, kan gak boleh dipetik!
XxX : yaelaahh gitu doang, cuma foto kok.. Kemudian dia ngadu ke temen2nya sambil ngegerutu
Gue : gak puas dengan jawabannya, gue pelototin sampe dia menaruh beberapa tangkai Edelweis yg ada di Papandayan.
XxX : berlalu, cari tempat ngumpet di balik pepohonan edelweiss sambil bawa bongkahan edelweiss.
Sianyiiinngg!!
Kalian tau gak bahwa Edelweiss atau Bunga Abadi tsb gak boleh dipetik? Berdasarkan peraturan dan undang – undang negara republik Indonesia no 5 tahun 1990, sudah dinyatakan bahwa tidak boleh mengambil, menyimpan, ataupun memperjualbelikan flora dan fauna yang dilindungi.
Apabila melanggar maka akan dijerat dan diberikan sanksi berupa pidana ataupun denda. Bahkan jika ketahuan bisa diberi denda sampai dengan 200 juta rupiah. Nah elu udah bayar tiket masuk ngeluh karna mahal, bahkan suka ngumpet-ngumpet jd pendaki ilegal, eh terus mau ngerusak flora di gunung dgn metik bunga edelweiss? *mikir – sambil nunjuk nunjuk kepala sendiri
Masih banyak bgt “WISATAWAN GUNUNG” yg ngaku pendaki dan pencinta alam yg suka metik edelweiss dan gak sedikit pendaki yg jg menjadi bagian dari PEMBELI EDELWEISS yg dijual di desa2 dekat kaki gunung. “Gue kan cuma beli, gak metik. Apa itu salah?”
JELAS SALAH! dengan elu menjadi pembeli atau konsumen maka produsen pun akan semakin banyak dan memenuhi kebutuhan pasar, artinya elu beli edelweiss, edelweiss nya makin botak dan abis di gunduli dengan pedagang-pedagang edelweiss.
Mbakkk Mas.. Gak akan nambah cantik dan ganteng di foto dengan gepokan bunga Edelweiss di tangan!
Jadilah pendaki yg bijak, jangan biasain tangan buat ngerusak apalagi nyampah. Lebih baik menjaga alam yang telah memberikan kita banyak kehidupan.