Sendirian Gelap Gulita Melewati Savana Bekol Baluran

Selamat pagi Guys! Minggu pagi nih, pasti lagi pada jogging, atau menikmati Sunrise? Atau malah ada yang masih nempel dikasur? Hari minggu emang paling enak ya nempel dikasur apalagi kalau ada yang nemenin #eh

Skip skip skip. Jangan bahas nemenin, kasian yang lagi solo travelling hehe. Pagi ini kembali lagi di rubrik #momencatatanbackpacker yang akan menyajikan pengalaman pribadi Yudmin dan Devmin selama berpetualang. Cerita kali ini membahas pengalaman Yudmin melintasi Savana Bekol Baluran sendirian saat gelap gulita. Tau sendiri kan Savana luas dan banyak hewan gitu kalau malam gimana? Enjoy!

Pukul 12 malam. Saya merebahkan diri saya beralaskan tikar dan sarung di sebuah pos di Taman Nasional Baluran, sambil mencoba streaming Liga Champion Real Madrid vs Bayern Munich. Padahal saya harus bangun pagi2 sekali karena saya ingin sekali mengejar Sunrise di Pantai Bama yang merupakan salah satu titik paling Timur di Pulau Jawa. Saya mencoba menutup mata, tapi ada aja nyamuk keliling di daerah kepala, “dasar helikopter, berisik!” pikirku.

Tak terasa, sayapun tertidur. Lalu saya terbangun karena suara alarm cempreng yang berbunyi dari hp saya. “Wah udah jam 3. Saatnya berangkat nih” pikirku. Saya segera menuju ke Pos Satpam untuk menanyakan perihal motor yang sebelumnya sudah saya minta untuk saya pakai ke Pantai Bama. Sesampainya di Pos Satpam, semua satpam sedang tidur, hanya ada motor bebek di modelin trail dan kunci yang berada di stop kontak. “Pasti motor ini yang bisa saya pakai, sesuai dengan apa yang satpam bilang kemarin malam , lumayan lah daripada jalan kaki. Naik motor aja sejam lebih ke pantai Bama, gimana jalan” ucap saya mensyukuri apa yang saya dapat pagi itu.

“Brrrrrrmmmm!!” Motor pun saya nyalakan dan saya mulai memutar gas. Motor yang sudah terasa reot itu mulai berjalan menelusuri kegelapan, ditemani kegelapan total jalan Taman Nasional Baluran. Sebelumnya saya sempat mengecek, siapa tau ada yang ngikut di jok belakang… Kan ngeri juga.