Belajar ikhlas adalah salah satu yang paling sulit dilakukan oleh orang-orang. Untuk diucapkan memang mudah, sangat mudah. Memberikan nasihat kepada orang lain untuk sabar dan ikhlas itu rasanya mudah. Tapi untuk melakukannya itu sangatlah sulit. Itu tidak semudah dengan saat kita mengatakannya. Karena kita harus memiliki hati yang besar untuk mengikhlaskan sesuatu. Dan itu tidaklah mudah. Apa lagi jika hal yang harus diikhlaskan adalah hal yang sangat penting bagi kita, hal yang sangat besar. Itu rasanya sangatlah berat.
Ikhlas Salah Satu Sikap Yang Sering Kita Ucapkan Tapi Sulit Untuk Dipraktekan
Dan kalian pun rasanya akan merasakannya juga, dan mungkin kalian sudah pernah merasakannya. Dan itu memang tidaklah enak. Tidaklah mudah. Jika hanya hal-hal yang kecil, akan terasa okelah, masih bisa ditolerir. Masih bisa di ikhlaskan. Dengan berjalannya waktu pun kita juga akan lupa juga. Sehingga tidak akan terasa berat, tidak akan terasa terbebani. Tapi bagaimana jika itu hal yang besar, misalnya saat kita ditinggalkan oleh orang kita cintai. Ditinggalkan karena dipanggil Tuhan. Wah itu rasanya sangat-sangat sulit. Mengikhlaskan kepergian seseorang. Apalagi itu terjadi dengan mendadak.
Tidak ada tanda-tanda dia akan pergi, tiba-tiba saja meninggal, entah karena sakit, serangan jantung, atau kecelakaan. Yang kejadiannya begitu cepat. Pasti rasanya sangat nyesek. Rasanya sangat dalam banget. Sehingga jika langsung dipaksakan untuk ikhlas itu tidak mungkin. Orang pun pasti membutuhkan proses, membutuhkan waktu, untuk bisa menerima dan memproses apa yang sedang terjadi. Barulah dia bisa ikhlas. Karena ikhlas tidak semudah itu. Mengatakan mudah, saat kita bilang kita sudah ikhlas memang mudah saja. Tapi untuk melakukan, untuk benar-benar mempraktekannya itu tidaklah mudah.
Ikhlas adalah salah satu hal yang paling sering bersinggungan dengan kita di kehidupan sehari-hari. Ikhlas juga adalah hal yang paling mudah dikatakan, tapi paling sulit dilaksanakan. Untuk dilakukan memang tidaklah mudah. Mulut kita bisa saja berkata ikhlas. Bisa saja berkata kita sudah ikhlas. Tapi dalam hati belum tentu kita benar-benar sudah ikhlas.