Di Indonesia sendiri banyak sekali larangan- larangan orang dahulu yang kerap dibilang orang berumur pada buah hatinya supaya tidak melaksanakannya. Serta banyak di antara lain cumalah suatu dongeng. Serta nyaris segenap dongeng. Ungkapan- ungkapan itu dibilang supaya anak tidak melaksanakannya. Tetapi sesungguhnya hasrat nya baik, cuma ditambahkan embel- embel yang dipakai buat meneror kanak- kanak supaya tidak melaksanakannya.
Takhayul Yang Digunakan Orang Zaman Dulu Untuk Menakuti Anak-Anak
Semacam yang kita tahu terkadang kanak- kanak sulit sekali di atur. Kadangkala wajib dibilang berulang kali, atau dihukum dahulu. Serta itu juga kadangkala sedang dikerjakannya. Alhasil metode orang dahulu merupakan membuat satu pernyataan yang memiliki perihal misterius buat mengancam kanak- kanak supaya tidak melaksanakannya lagi. Serta siapa duga dengan metode ini justru terkategori jauh lebih jitu. Serta banyak pernyataan itu sedang dipakai hingga saat ini ini. Serta banyak di antara kita terkini mengetahui kalau perihal itu merupakan dongeng sehabis telah beranjak berusia. Sebagian di antara lain merupakan:
Janganlah gunting kuku di malam hari, esok terdapat makhluk halus yang datang
Sebab dahulu listrik sedang amat sulit. Apalagi malam betul- betul hitam serta kadangkala cuma memakai parafin ataupun petromax. Alhasil orang berumur mencegah anak melaksanakan perihal itu yang niatnya supaya tidak gunting kuku di malam hari. Sebab esok dapat terluka sebab sedikitnya pencerahan. Janganlah bersandar di depan pintu, esok sulit jodoh
Pernyataan ini dibilang supaya kanak- kanak tidak bersandar di depan pintu, sebab mengusik ataupun membatasi orang yang kemudian lalang dari pintu itu. Tidak bisa bersandar di alas kepala, esok bisulan. Pernyataan ini dibilang supaya anak tidak bersandar di atas alas kepala. Sebab pada dasarnya alas kepala dipakai buat kepala, bukan buat diduduki. Jika makan wajib dihabiskan hingga bersih, esok jika tidak bersih, bertemu pasangan yang jorok ataupun jerawatan
Pernyataan ini dipakai supaya kanak- kanak menghormati santapan. Serta tidak membuang- buang santapan. Alhasil anak dapat makan hingga habis. Sebab banyak orang yang sedang susah makan minum di luar situ. Jadi anak tidak hendak membuang santapan dengan percuma.