Kadang ini membuat kita geleng kepala. Dimana ada orang yang menginginkan sesuatu namun beliau sendiri meyakinkan dirinya tidak pantas untuk mendapatkan sesuatu itu. Ini ialah sesuatu kenyataan yang lucu, dan lucunya lagi mereka merasa itu ialah Mengenai yang benar. Dan amat benar untuk dicoba. Tidak ketahui mengapa dan kenapa bisa ada pemikiran- pandangan sejenis ini. Rasanya semua orang dilahirkan dengan memiliki otak. Walhasil sepatutnya semua orang bisa berasumsi. Bisa melakukan. Namun cinta sekali tidak semua orang mengenakan itu dengan baik.
Banyak Orang Tidak Ingin Dikatakan Pecundang Namun Beraga Sejenis Pecundang
Amat disayangkan disaat seseorang tidak mengenakan untuk otaknya dengan maksimal. Tidak mengenakan kepalanya untuk berasumsi. Sedangkan itu beliau memiliki kemampuan itu. Ini yang amat disayangkan. Banyak orang yang ingin memiliki otak yang alami. Ingin memiliki kesempatan untuk berasumsi, namun ada beberapa orang yang tidak tahu diri yang membuang- campakkan kesempatan itu. Dan membuat alam terlihat bahlul olehnya. Orang sejenis ini membutuhkan edukasi, membutuhkan pengajaran yang nyata dan keras.
Sejenis semacam seorang pecundang yang tidak ingin dikatakan beliau pecundang, namun beliau beraga sejenis orang pecundang. Kan ini lucu. Kita melakukan sesuatu yang jelas menggambarkan kita seorang pecundang, namun disaat orang lain memperjelas akan aksi kita sejenis pecundang. Itu membuat kita marah. Kan tidak normal. Kenapa kita harus marah. Sakit hati karena orang lain notice jika kita memanglah pecundang? Memanglah membetulkan itu ialah salah satu Mengenai yang amat sulit dicoba.
Membetulkan akan suatu kelalaian, membetulkan akan suatu kelakuan, itu memanglah tidaklah mudah. Tidaklah gampang. Walhasil banyak orang lebih memilah untuk jadi pecundang dibanding membetulkan kelalaian. Namun tidak ingin dikira pecundang. Dan semacam itu the real karakter pecundang. Karakter aku yang besar, pengawasan diri dan pengawasan marah yang kurang bagus. Semacam itu karakter dasar seorang pecundang. Berani di kandang. Berani disaat jauh, berani di mulut, berani disaat tidak terlihat. Namun jadi abu disaat terlihat. Terlebih beraga sejenis orang yang amat benar dan dikhawatirkan. Namun disaat dihadapkan langsung, sejenis anak ayam kehilangan biangnya.